Blogspot.com

Masya Allah, Penjual Siomay di Aceh Daftar Haji Pakai Uang Receh

 

KESERIUSAN umat Islam di Indonesia untuk berangkat haji ke Tanah Suci Makkah tidak perlu ditanyakan lagi. Berbagai perjuangan dilakukan, termasuk menabung sedikit demi sedikit. Hal inilah yang dilakukan Siti Maftuhah. Warga asal Gampong Akoja, Alue ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, ini sangat bertekad menunaikan ibadah haji hingga akhirnya terwujud dan mendapat nomor porsi pada Senin 24 Agustus 2020.

Didampingi suaminya, Nurkhalis, wanita berusia 37 tahun tersebut mendaftarkan diri untuk menjadi jamaah haji di Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Aceh Timur. Lokasi tinggal dan usaha Siti Maftuhah sekira 3 jam perjalanan dari Medan atau 7 jam dari Banda Aceh.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur Salman, didampingi Kasubag Tata Usaha Akly dan Plt Kasi PHU Asy'ari menyaksikan Siti Maftuhah menyerahkan uang kepada petugas bank sekaligus diberikan surat pendaftaran pergi haji (SPPH) kepada Siti dengan nomor porsi 0100192643.

Salman yang pernah menjadi petugas kloter 2019 lalu mengapresiasi langkah yang dilakukan Siti Maftuhah dan suaminya Nurkhalis tersebut. Bersama sang suami, ia bertekad berangkat haji dengan menabung recehan dari hari ke hari sejak dua tahun lalu. Siti bersama suaminya hanya pedagang siomay.

Salman berharap apa yang dilakukan Siti bisa menjadi inspirasi bagi warga lainnya. Terutama pada generasi muda dan ini merupakan sejarah pertama ada calon jamaah Embarkasi Haji Aceh (BTJ) yang mendaftar haji menggunakan uang receh.

Meski harus menunggu antrean 30 tahun di Aceh, Salman mengharapkan Siti diberi kesehatan sehingga dapat menunaikan ibadah haji nantinya.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur Salman, didampingi Kasubag Tata Usaha Akly dan Plt Kasi PHU Asy'ari menyaksikan Siti Maftuhah menyerahkan uang kepada petugas bank sekaligus diberikan surat pendaftaran pergi haji (SPPH) kepada Siti dengan nomor porsi 0100192643.

Salman yang pernah menjadi petugas kloter 2019 lalu mengapresiasi langkah yang dilakukan Siti Maftuhah dan suaminya Nurkhalis tersebut. Bersama sang suami, ia bertekad berangkat haji dengan menabung recehan dari hari ke hari sejak dua tahun lalu. Siti bersama suaminya hanya pedagang siomay.

Salman berharap apa yang dilakukan Siti bisa menjadi inspirasi bagi warga lainnya. Terutama pada generasi muda dan ini merupakan sejarah pertama ada calon jamaah Embarkasi Haji Aceh (BTJ) yang mendaftar haji menggunakan uang receh.

Meski harus menunggu antrean 30 tahun di Aceh, Salman mengharapkan Siti diberi kesehatan sehingga dapat menunaikan ibadah haji nantinya.

Plt Kasi PHU Asy'ari mengatakan baru kali ini ada warga daftar haji menggunakan uang logam recehan Rp1.000. Sebelumnya yang daftar haji ada juga petugas sapu jalan setelah menabung 10 tahun, dan ada juga yang jual semua hartanya.

"Tapi yang daftar gunakan uang logam seribuan baru kali ini. Ini perjuangan yang luar biasa untuk menunaikan niatnya melaksanakan ibadah haji," ungkap Asy'ari, dikutip dari haji.kemenag.go.id, Senin (31/8/2020).

"Melihat kegigihan seorang penjual siomay untuk berangkat haji dengan menabung uang receh hasil penjualannya, ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi orang lain bahwa berangkat haji itu tak meski kaya, tapi jika ada niat dan tekad yang kuat insya Allah bisa diwujudkan," ujarnya sambil terus menghitung recehan.

"Daftar hajilah sejak dini di usia muda seperti Ibu Siti Maftuhah, sehingga nantinya dapat melaksanakan rukun haji dengan sempurna, apalagi masa antre berangkat haji saat ini harus menunggu 30 tahun," tambahnya.

Pagi Senin, awal Tahun Baru Islam (5 Muharram 1442 Hijriah) dengan membawa ransel berisi uang logam receh yang telah ditabungnya dalam jumlah cukup banyak, diantarkan ke Kankemenag. Ketibaannya membuat haru karyawan kantor di Idi Rayeuk Atim itu.

"Uang ini hasil celengan selama dua tahun. Hari ini uangnya saya gunakan untuk daftar haji, saya bersyukur kepada Allah, atas kuasanya saya bisa menabung," katanya sambil membantu penghitungan.

"Suami saya juga sangat mendukung apa yang saya lakukan, mudah-mudahan ke depan suami saya juga dapat ikut mendaftar," imbuhnya.

Selama menjual siomay, kebiasaan menabung uang logam ke dalam kertas plastik ukuran 1,5 kilogram itu, rutin ia lakukan, uangnya pun seragam, yakni pecahan Rp1.000.

Petugas pendaftaran yang dibantu dua staf bank Kota Langsa butuh waktu cukup lama untuk menghitung uang koin ini. Setelah dihitung hampir empat jam, jumlah total Rp25 juta dan langsung disetor untuk biaya setoran awal pendaftaran haji.

Asy'ari mengatakan Siti daftar haji gunakan uang logam Rp1.000 sebesar Rp5 juta, selebihnya menggunakan uang kertas, sehingga total yang disetor Rp25 juta.

Baca juga berita menarik lainnya :
Maskapainya bangkrut, Pramugari kompak demo buka baju
Terpaksa Menikah dengan orang yang tidak dicintai sampai akhirnya meninggal dunia
Viral ! Pemandu Karaoke Memakai Kostum Mirip Seragam Sma
Pria ini Ogah Sentuh Istrinya yang Sudah Lepas Busana Saat Malam Pertama
Suami tak pernah pulang,papa mertua jadi sering main
Merinding !! Suasana Puasa Tahun 90-an | Suasana lebaran tahun 1990
Nostalgia Acara Televisi Tahun 90an bikin kangen

Related : Masya Allah, Penjual Siomay di Aceh Daftar Haji Pakai Uang Receh

0 Komentar untuk "Masya Allah, Penjual Siomay di Aceh Daftar Haji Pakai Uang Receh"