SLAM selalu menganjurkan untuk senantiasa bersikap lapang dada dan saling memaafkan. Namun nyatanya hal ini tak selalu mudah dilakukan.
Sengaja maupun tidak sengaja, ada saja perkataan atau perbuatan yang mampu menyinggung dan menyakiti orang lain sehingga orang tersebut merasa enggan untuk memaafkan meski kita telah berupaya untuk meminta maaf. Lalu bagaimana solusi yang tepat terkait masalah ini?
Terkait hal ini, Pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor mengatakan, sikap mengakui kesalahan dengan meminta maaf kepada orang yang pernah kita berbuat salah kepadanya adalah tugas utama yang benar harus ditunaikan. Urusan dimaafkan atau tidaknya bukanlah tugas kita, karena sejatinya itu tergantung pada orang yang kita ajak bermaafan tersebut.
“Tugas kita ketika bersalah kita akui kesalahan kita. Kita minta maaf, jika orang itu tidak memaafkan kita ya selesai tugas kita. Yang penting cara minta maaf yang baik, tunjukkan penyesalan dan perbaiki," ujar Habib Hasan,
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan: “Barang siapa yang dimintakan maaf dan tidak mau memaafkan, maka dia (menyerupai) setan,”
Kenapa setan? Karena setan senantiasa senang akan perpecahan persaudaraan. Padahal, kemuliaan seseorang yang mau memaafkan kesalahan saudaranya adalah dibukakan pintu maaf untuknya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah yang Maha Pemaaf akan segala dosa dan khilaf yang hambaNya lakukan, maka sangat terpuji bila kita juga bisa bersikap terbuka dan memaafkan.
“Mana yang lebih berbahaya, kesalahan orang lain kepada kita atau kesalahan kita kepada Allah? Dengan memaafkan kesalahan saudara kita, kita akan mendapatkan maaf dari Allah. Kenapa kita tidak maafkan? Berapa banyak anjuran yang menyebutkan untuk memaafkan agar mendapatkan maaf dari Allah?” paparnya.
Anjuran untuk bersikap memaafkan juga dicontohkan langsung oleh Rasulullah ketika orang kafir menyakitinya, dengan sikap mulia beliau dengan mudah memaafkannya. Akhlak terpuji Rasulullah inilah yang perlu ditiru.
Jika sudah mendapat maaf, ingatlah untuk lebih berhati hati dalam bertutur kata. Jangan sampai membuat orang lain marah atau kembali mengulangi kesalahan. Jika selanjutnya dirasa melakukan salah, cepatlah meminta maaf.
Ada kalanya, saat mengajukan permohonan maaf, tidak langsung dimaafkan oleh orang yang kita berbuat salah kepadanya. Terkait hal ini, Habib Hasan menganjurkan untuk tak henti berusaha dan terus berbuat baik hingga orang tersebut luluh hatinya dan diharapkan dapat memaafkan kesalahan kita.
“Tidak dimaafkan tetaplah berbuat baik. Sekarang tidak dimaafkan, Anda usahakan kasih hadiah. Usaha terus, usaha lagi, minta maaf lagi. Masih tidak dimaafkan, usaha lagi dengan berbuat baik kepadanya. Insya Allah, ketika orang itu melihat Anda, ke depannya akan dimaafkan," pungkasnya.
Baca juga berita menarik
lainnya :
Tukang cukur cantik dan seksi ini bikin pelanggan tak berkedip
Dituduh mastub4si dipesawat pramugari
ini ungkap kebenarannya
Mengaku diganggu hantu,presiden brasil pindah dari istana mewahnya
Heboh,wanita asal amerika ini lelang
dirinya dipasar jodoh
Baru 5 menit bekerja presenter ini dipecat karena terlalu cantik
cantiknya putri arab kenakan kostum
penari bali sehabis spa
kepergok maling pakaian ditoko,gadis ini dipaksa bug1l oleh warga
Carrina linn,suster super seksi yang
bikin netizen panas dingin
ritual aneh janda di cina,berbaring didalam tanah seperti mayat
Unik!warga desa ini selalu tak
berbusana saat beraktifitas
Heboh,polwan tertangkap kamera berhubungan s3ks dimobil patroli
(Geger) pria berhubungan s3ks dengan
sapi sapi dijalan hebohkan warga
Diejek punya v4gina besar,wanita operasi demi pede bercinta
0 Komentar untuk "Meminta Maaf tapi Tak Dimaafkan, Bagaimana Sikap Kita?"