Asal Usul Istilah Ngabuburit yang Populer di Bulan Puasa Ramadan

Posted By The_Mart »

Minggu, 03 Mei 2020

Setiap tahun ketika memasuki bulan Ramadan, satu istilah yang sering diucapkan banyak orang jelang waktu berbuka puasa adalah ngabuburit.

Nah setelah sering mendengarnya, kamu sendiri sudah tau belum asal usul istilah 'ngabuburit' itu? Terus, kenapa ya 'ngabuburit' selalu jadi tren di bulan puasa Ramadan?

Untuk lebih tau, kali ini Indozone akan mengulas sedikit tentang asal usul istilah Ngabuburit yang kerap dilakukan orang ketika bulan Ramadan tiba.

Asal Usul Istilah Ngabuburit di Bulan Puasa Ramadan

Ngabuburit atau mengabuburit adalah kegiatan menunggu azan Magrib menjelang waktu berbuka puasa pada bulan Ramadan.

Di Indonesia sendiri, ngabuburit biasa diisi dengan banyak hal seperti jalan-jalan, bermain, bercengkrama, mencari takjil, mendatangi pasar kuliner, atau menghabiskan waktu di taman.

Selain itu, waktu ngabuburit dapat diisi dengan kegiatan keagamaan seperti mendengarkan ceramah ataupun mengaji (tadarus Alquran).

Jadi bisa dibilang, ngabuburit termasuk tradisi atau kebiasaan bagi masyarakat Indonesia sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba.

Istilah ngabuburit diambil dari bahasa Sunda yang apabila dipanjangkan menjadi Ngalantung Ngadagoan Burit, artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Kata dasarnya adalah burit, berarti sore hari, yang dimulai dari usai salat Asar hingga sebelum matahari terbenam (menjelang Magrib).

Bagi orang Sunda, kata 'Nga' sering dipakai sebagai bentuk kata kerja untuk menjelaskan segala aktivitas.

Selain ngabuburit, contoh kata dalam bahasa Sunda lainnya yang dimulai dengan imbuhan 'Nga' seperti Ngabeubeurang (menunggu siang hari), Ngebebetah (nyaman), dan Ngedudeket (dekat).

Bedanya Ngabuburit Zaman Dulu dan Sekarang

Dalam tradisi orang Sunda, Ngabuburit adalah momen berkumpul pada sore hari, baik itu saat puasa Ramadan maupun tidak.

Dahulu, istilah 'ngabuburit dipakai oleh orang tua untuk menyuruh anak-anaknya pergi mengaji ke surau (masjid) pada sore hari selepas salat Asar, yang lokasinya tidak begitu jauh dari rumah.

Itu bertujuan supaya anak-anak tidak terlalu merasakan lapar dan dahaga lantaran berpuasa sepanjang hari.

Selain itu, konsep ngabuburit di zaman dahulu, diisi dengan kegiatan pengajian bersama atau semacam program pesantren kilat.

Namun, konsep ngabuburit di zaman sekarang nampaknya mulai bergeser dari tradisi yang sebenarnya.

Kini, istilah ngabuburit justru lebih populer dikaitkan dengan bulan puasa Ramadan, terutama saat menunggu azan Magrib jelang berbuka puasa.

Kegiatan ngabuburit yang dilakukan banyak orang zaman sekarang pun beragam, seperti nongkrong di taman kota hingga berburu takjil berbuka puasa.

Memang, tidak ada yang salah dengan kegiatan ngabuburit apapun, selama itu positif dan tidak termasuk kegiatan yang mengurangi nilai pahala puasa Ramadan.