Saat sedang sakit biasanya pasien di rumah sakit diminta untuk melakukan diet. Orang dengan penyakit tertentu kadang hanya diperbolehkan mengkonsumsi makanan tertentu dan dilarang memakan makanan tertentu.
Melakukan diet ini tujuannya untuk mempercepat kesembuhan si pasien yang sedang sakit. Oleh karena itu si pasien harus mengikuti petunjuk diet makanannya.
Ummi Mundzir bint Qais al-anshariyah pernah berkata, “Rasulullah menemuiku bersama Ali. Ketika itu Ali sedang sakit dan belum sembuh total. Kami memilih buah anggur yang tergantung. Kemudian Rasulullah memakannya. Ali pun bangkit untuk ikut makan. Tetapi Rasulullah melarangnya dan berkata kepada Ali, “Jangan, kau ini baru sembuh dari sakit.” Ali pun berhenti dan tak jadi makan. Kemudian aku memasak gandum dan gula, Lalu kubawa masakan itu menghadap Rasulullah. Beliau lalu bersabda, “Wahai Ali, Makanlah ini, karena ini lebih bermanfaat bagimu.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Kisah Ali dan Rasulullah di atas menunjukkan kalau orang yang belum sembuh total dari panyakit dilarang makan segala jenis makanan. Ia harus melakukan diet dengan mengkonsumsi makanan tertentu agar badannya semakin kuat dan sehat.
Seorang dokter Arab, Al-Harits ibn Kildah mengatakan, diet adalah pangkal segala obat dan lambung adalah tempat penyakit.
“Pangkal kesehatan dan kesembuhan adalah diet,” tegasnya.
Menurut Ibnu Qayyim, diet terdiri dari dua macam. Pertama diet dari segala sesuatu yang mendatangkan penyakit, dan diet dari segala sesuatu yang menambah penyakit. Pertama adalah dietnya orang sehat dan kedua adalah dietnya orang sakit.
Dilansir dari Buku Pintar Sains dalam Alquran, diet yang paling penting adalah diet yang dilakukan oleh orang yang baru sembuh dari sakitnya, karena kondisi tubuhnya belum pulih seperti sedia kala. Tubuhnya mungkin sudah fit, namun sistem pencernaanya masih lemah. Bila kita dipaksa mengonsumsi segala makanan, justru dapat membahayakan diri kita.
Apa Anda ingat mengenai larangan Nabi kepada Ali, Untuk tidak makan anggur saat Ali baru sembuh dari sakit. Ini merupakan langkah terbaik.
Anggur itu bersifat lembab dan basah. Buah-buahan dapat membahayakan orang yang baru sembuh dari penyakit karena sifatnya yang cepat berubah. Dan sesuatu yang lembab dapat membebani lambung.
Ketika Anda sedang sakit atau baru sembuh hendaknya melakukan diet agar tidak membahayakan pencernaan. Langkah ini perlu dilakukan karena lambung dan tubuh Anda belum mampu menerima makanan secara sempurna dan untuk menghindari bahaya.
Oleh sebab itu, Nabi membolehkan Shuhaib memakan sedikit kurma, sebagaimana diriwayatkan Shuhaib sendiri.
“Aku mendatangi Nabi,” tutur Shuhaib. “Di tanganku ada roti dan kurma.” Maka beliau bersabda, “Mendekatlah dan makanlah!” Aku pun memakan kurma yang ada ditanganku. Lalu beliau bersabda, “Kau makan kurma, padahal kau menderita penyakit mata?” Maka jawabku, “Aku mengunyahnya dari sisi lainnya.” Rasulullah tersenyum mendengar jawabanku.” (HR. Ibnu Majah)
Merupakan sebuah mukjizat bahwa petunjuk Nabi tentang diet amat sesuai dengan tuntutan kedokteran modern yang mengenalkan diet sebagai pengaturan pola makan secara khusus bagi pasien yang ditetapkan pakar medis. Diet memaksa pasien agar tidak mengonsumsi makanan melebihi porsi yang telah ditetapkan, atau melarang pasien mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat membahayakan dirinya.
Diet dianggap sebagai bagian dari proses penyembuhan berbagai macam penyakit. Setiap penyakit ada dietnya (pantangannya). Nabi telah mengingatkan pentingnya diet bahkan pada tahap pemulihan.
Rasulullah menganjurkan orang sakit untuk menyantap sup dan talbinah, karena keduanya mudah dicerna dan lembut. Kedua jenis makanan ini dapat menjadikan lambung Anda nyaman dan menguatkan daya cernanya.
Gandum adalah makanan pokok penduduk Hijaz dan sangat digemari di sana. Oleh sebab itu, Talbinah terbuat dari tepung gamdum. Beberapa pakar kedokteran modern kini mendukung resep sup gandum dalam diet.
Di antara petunjuk Nabi dalam masalah diet adalah pasien tidak boleh dipaksa untuk makan dan minum sampai ia sendiri yang menghendakinya.
Menurut Ibnu Qayyim, Diet Cuma ada dua macam, Pertama diet dari segala sesuatu yang mendatangkan penyakit, Dan diet dari segala sesuatu yang menambah penyakit. Pertama adalah dietnya orang sehat dan kedua adlah dietnya orang sakit.
Nah dengan pernyataan diatas, Kamu harus lebih hati-hati dalam menjaankan diet, Karena ternyata tidak semua diet akan berdampak baik untuk Anda!
Diet yang paling penting adalah diet yang dilakukan oleh orang yang baru sembuh dari sakitnya, Karena kondisi tubuhnya belum pulih seperti sediakala. Tubuhnya mungkin sudah fit, Namun system pencernaanya masih lemah. Bila kita dipaksa mengonsumsi segala makanan, justru dapat membahayakan diri kita.
Apa Anda ingat mengenai larangan Nabi kepada Ali untuk tidak makan anggur saat Ali baru sembuh dari sakit. Ini merupakan langkah terbaik. Anggur itu bersifat lembap dan basah. Buah-buahan dapat membahayakan orang yang baru sembuh dari penyakit karena sifatnya yang cepat berubah. Dan sesuatu yang lembab dapat membebani lambung.
Ketika Anda sedang sakit atau baru sembuh hendaknya melakukan diet agar tidak membahayakan pencernaanya. Langkah ini perlu dilakukan karena lambung dan tubuh Anda belum mampu menerima makanan secara sempurna dan untuk menghindari bahaya.
Merupakan sebuah mukjizat, Jika petunjuk Nabi tentang diet amat sesuai dengan tuntutan kedokteran modern yang mengenalkan diet sebagai pengaturan pola makan secara khusus bagi pasien diet yang ditetapkan pakar medis. Diet memaksa pasien agar tidak mengonsumsi makanan melebihi porsi yang telah ditetapkan, atau melarang pasien mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat membahayakan dirinya.
Diet dianggap sebagai bagian dari proses penyembuhan berbagai macam penyakit. Setiap penyakit ada dietnya (pantangannya). Nabi telah mengingatkan pentingnya diet bahkan pada tahap pemulihan.
Rasulullah menganjurkan orang sakit untuk menyantap sup dan talbinah, Karena keduanya mudah dicerna dan lembut. Kedua jenis makanan ini dapat menjadikan lambung Anda nyaman dan menguatkan daya cernanya.
Gandum adalah makanan pokok penduduk Hijaz dan sangat digemari di sana. Oleh sebab itu, talbinah terbuat dari tepung gamdum. Beberapa pakar kedokteran modern kini mendukung resep sup gandum dalam diet, Nah sekarang Anda dapatmencobanya.
Diantara petunjuk Nabi dalam masalah diet adalah pasien tidak boleh dipaksa untuk makan dan minum sampai ia sendiri yang menghendakinya.
Baca juga berita menarik lainnya :
Maskapainya bangkrut, Pramugari kompak demo buka baju
Terpaksa Menikah dengan orang yang tidak dicintai sampai akhirnya meninggal dunia
Viral ! Pemandu Karaoke Memakai Kostum Mirip Seragam Sma
Pria ini Ogah Sentuh Istrinya yang Sudah Lepas Busana Saat Malam Pertama
Suami tak pernah pulang,papa mertua jadi sering main
Merinding !! Suasana Puasa Tahun 90-an | Suasana lebaran tahun 1990
Nostalgia Acara Televisi Tahun 90an bikin kangen
Melakukan diet ini tujuannya untuk mempercepat kesembuhan si pasien yang sedang sakit. Oleh karena itu si pasien harus mengikuti petunjuk diet makanannya.
Ummi Mundzir bint Qais al-anshariyah pernah berkata, “Rasulullah menemuiku bersama Ali. Ketika itu Ali sedang sakit dan belum sembuh total. Kami memilih buah anggur yang tergantung. Kemudian Rasulullah memakannya. Ali pun bangkit untuk ikut makan. Tetapi Rasulullah melarangnya dan berkata kepada Ali, “Jangan, kau ini baru sembuh dari sakit.” Ali pun berhenti dan tak jadi makan. Kemudian aku memasak gandum dan gula, Lalu kubawa masakan itu menghadap Rasulullah. Beliau lalu bersabda, “Wahai Ali, Makanlah ini, karena ini lebih bermanfaat bagimu.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Kisah Ali dan Rasulullah di atas menunjukkan kalau orang yang belum sembuh total dari panyakit dilarang makan segala jenis makanan. Ia harus melakukan diet dengan mengkonsumsi makanan tertentu agar badannya semakin kuat dan sehat.
Seorang dokter Arab, Al-Harits ibn Kildah mengatakan, diet adalah pangkal segala obat dan lambung adalah tempat penyakit.
“Pangkal kesehatan dan kesembuhan adalah diet,” tegasnya.
Menurut Ibnu Qayyim, diet terdiri dari dua macam. Pertama diet dari segala sesuatu yang mendatangkan penyakit, dan diet dari segala sesuatu yang menambah penyakit. Pertama adalah dietnya orang sehat dan kedua adalah dietnya orang sakit.
Dilansir dari Buku Pintar Sains dalam Alquran, diet yang paling penting adalah diet yang dilakukan oleh orang yang baru sembuh dari sakitnya, karena kondisi tubuhnya belum pulih seperti sedia kala. Tubuhnya mungkin sudah fit, namun sistem pencernaanya masih lemah. Bila kita dipaksa mengonsumsi segala makanan, justru dapat membahayakan diri kita.
Apa Anda ingat mengenai larangan Nabi kepada Ali, Untuk tidak makan anggur saat Ali baru sembuh dari sakit. Ini merupakan langkah terbaik.
Anggur itu bersifat lembab dan basah. Buah-buahan dapat membahayakan orang yang baru sembuh dari penyakit karena sifatnya yang cepat berubah. Dan sesuatu yang lembab dapat membebani lambung.
Ketika Anda sedang sakit atau baru sembuh hendaknya melakukan diet agar tidak membahayakan pencernaan. Langkah ini perlu dilakukan karena lambung dan tubuh Anda belum mampu menerima makanan secara sempurna dan untuk menghindari bahaya.
Oleh sebab itu, Nabi membolehkan Shuhaib memakan sedikit kurma, sebagaimana diriwayatkan Shuhaib sendiri.
“Aku mendatangi Nabi,” tutur Shuhaib. “Di tanganku ada roti dan kurma.” Maka beliau bersabda, “Mendekatlah dan makanlah!” Aku pun memakan kurma yang ada ditanganku. Lalu beliau bersabda, “Kau makan kurma, padahal kau menderita penyakit mata?” Maka jawabku, “Aku mengunyahnya dari sisi lainnya.” Rasulullah tersenyum mendengar jawabanku.” (HR. Ibnu Majah)
Merupakan sebuah mukjizat bahwa petunjuk Nabi tentang diet amat sesuai dengan tuntutan kedokteran modern yang mengenalkan diet sebagai pengaturan pola makan secara khusus bagi pasien yang ditetapkan pakar medis. Diet memaksa pasien agar tidak mengonsumsi makanan melebihi porsi yang telah ditetapkan, atau melarang pasien mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat membahayakan dirinya.
Diet dianggap sebagai bagian dari proses penyembuhan berbagai macam penyakit. Setiap penyakit ada dietnya (pantangannya). Nabi telah mengingatkan pentingnya diet bahkan pada tahap pemulihan.
Rasulullah menganjurkan orang sakit untuk menyantap sup dan talbinah, karena keduanya mudah dicerna dan lembut. Kedua jenis makanan ini dapat menjadikan lambung Anda nyaman dan menguatkan daya cernanya.
Gandum adalah makanan pokok penduduk Hijaz dan sangat digemari di sana. Oleh sebab itu, Talbinah terbuat dari tepung gamdum. Beberapa pakar kedokteran modern kini mendukung resep sup gandum dalam diet.
Di antara petunjuk Nabi dalam masalah diet adalah pasien tidak boleh dipaksa untuk makan dan minum sampai ia sendiri yang menghendakinya.
Menurut Ibnu Qayyim, Diet Cuma ada dua macam, Pertama diet dari segala sesuatu yang mendatangkan penyakit, Dan diet dari segala sesuatu yang menambah penyakit. Pertama adalah dietnya orang sehat dan kedua adlah dietnya orang sakit.
Nah dengan pernyataan diatas, Kamu harus lebih hati-hati dalam menjaankan diet, Karena ternyata tidak semua diet akan berdampak baik untuk Anda!
Diet yang paling penting adalah diet yang dilakukan oleh orang yang baru sembuh dari sakitnya, Karena kondisi tubuhnya belum pulih seperti sediakala. Tubuhnya mungkin sudah fit, Namun system pencernaanya masih lemah. Bila kita dipaksa mengonsumsi segala makanan, justru dapat membahayakan diri kita.
Apa Anda ingat mengenai larangan Nabi kepada Ali untuk tidak makan anggur saat Ali baru sembuh dari sakit. Ini merupakan langkah terbaik. Anggur itu bersifat lembap dan basah. Buah-buahan dapat membahayakan orang yang baru sembuh dari penyakit karena sifatnya yang cepat berubah. Dan sesuatu yang lembab dapat membebani lambung.
Ketika Anda sedang sakit atau baru sembuh hendaknya melakukan diet agar tidak membahayakan pencernaanya. Langkah ini perlu dilakukan karena lambung dan tubuh Anda belum mampu menerima makanan secara sempurna dan untuk menghindari bahaya.
Merupakan sebuah mukjizat, Jika petunjuk Nabi tentang diet amat sesuai dengan tuntutan kedokteran modern yang mengenalkan diet sebagai pengaturan pola makan secara khusus bagi pasien diet yang ditetapkan pakar medis. Diet memaksa pasien agar tidak mengonsumsi makanan melebihi porsi yang telah ditetapkan, atau melarang pasien mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat membahayakan dirinya.
Diet dianggap sebagai bagian dari proses penyembuhan berbagai macam penyakit. Setiap penyakit ada dietnya (pantangannya). Nabi telah mengingatkan pentingnya diet bahkan pada tahap pemulihan.
Rasulullah menganjurkan orang sakit untuk menyantap sup dan talbinah, Karena keduanya mudah dicerna dan lembut. Kedua jenis makanan ini dapat menjadikan lambung Anda nyaman dan menguatkan daya cernanya.
Gandum adalah makanan pokok penduduk Hijaz dan sangat digemari di sana. Oleh sebab itu, talbinah terbuat dari tepung gamdum. Beberapa pakar kedokteran modern kini mendukung resep sup gandum dalam diet, Nah sekarang Anda dapatmencobanya.
Diantara petunjuk Nabi dalam masalah diet adalah pasien tidak boleh dipaksa untuk makan dan minum sampai ia sendiri yang menghendakinya.
Baca juga berita menarik lainnya :
Maskapainya bangkrut, Pramugari kompak demo buka baju
Terpaksa Menikah dengan orang yang tidak dicintai sampai akhirnya meninggal dunia
Viral ! Pemandu Karaoke Memakai Kostum Mirip Seragam Sma
Pria ini Ogah Sentuh Istrinya yang Sudah Lepas Busana Saat Malam Pertama
Suami tak pernah pulang,papa mertua jadi sering main
Merinding !! Suasana Puasa Tahun 90-an | Suasana lebaran tahun 1990
Nostalgia Acara Televisi Tahun 90an bikin kangen
0 Komentar untuk "Alquran dan Sains, Diet Pangkal Segala Obat"