Siapa yang tidak takut dengan pocong? Wajahnya yang menyeramkan dan dibungkus dengan kain kafan pasti membuat siapa saja terkencing-kencing jika melihatnya. Bahkan bisa saja yang melihatnya langsung pingsan. Wah, mudah-mudahan kita jangan sampai melihatnya, ya.
Meski digambarkan sangat seram, tapi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya. Yang lain hanya menerka-nerka bagaimana sosok hantu yang satu ini. Karena digambarkan sangat seram dan tidak semua orang bisa melihatnya, ada saja orang-orang yang berpikiran, "bagaimana kira-kira reaksi orang jika melihat sosok hantu yang satu ini?"
Nah, sekelompok ABG dalam video berikut ini juga berpikir sama. Baru-baru ini, sedang viral sebuah video sekelompok remaja yang melakukan prank pocong untuk menakut-nakuti dan mengagetkan warga sekitar. Beberapa orang menjadi korban kejahilan mereka, tetapi yang paling heboh adalah seorang emak-emak berdaster.
Salah seorang remaja pria tampak didandani menyerupai pocong. Kemudian, ia berdiri di sudut sebuah gang, sedangkan yang lain bersembunyi sambil merekam. Tidak diketahui di mana lokasinya. Namun, ada yang menyebut ini di sebuah gang dekat dengan area pemakaman.
Saat seorang ibu-ibu melewati jalanan tersebut, ia terlihat sangat kaget sekali saat melihat pocong tersebut. Ia berteriak dan lari sejadi-jadinya. Melihat reaksi ibu-ibu tersebut, sekelompok remaja ini tertawa sangat puas.
Tak disangka, rupanya ibu-ibu tadi mendengar para remaja ini tertawa. Akhirnya ia kembali lagi ke tempat kejadian dan marah-marah. Tentu saja, video ini banyak mengundang reaksi warganet. Ada yang menanggapi biasa saja dan tertawa, tapi tak sedikit yang menyayangkan bahkan mengecam ulah sekelompok remaja ini, karena dinilai keterlaluan dan bisa saja membahayakan nyawa orang lain.
Sampai artikel ini diterbitkan, video yang diunggah di Youtube oleh akun ERLANGGS ini ditonton hingga lebih dari 560 ribu kali, mendapat 12 ribu suka, dan mengundang hingga hampir 6000 komentar.
Baca Juga Berita Menarik Lainnya :
0 Komentar untuk "Viral, Prank Pocong Diomeli Emak-emak Berdaster"