Blogspot.com

Tradisi Hari Jiwa di Bolivia, 'Poles' Tengkorak Orang yang Dicintai untuk Keberuntungan

Bolivia menjadi salah satu negara yang memiliki sebuah tradisi unik sekaligus aneh. Tradisi yang disebut sebagai ñatitas itu menggunakan tengkorak manusia untuk memberikan penghormatan. 

Tradisi Hari Jiwa

Tidak hanya itu saja, ñatitas juga dikenal sebagai perayaan hari jiwa. Orang-orang di negara tersebut akan memoles tengkorak orang yang mereka cintai untuk menandai ritual tahunan.

Tradisi kuno ini mengakar pada praktik adat di mana orang menghiasi dan menghormati tengkorak yang mereka yakini sebagai cara untuk membawa keberuntungan dan perlindungan.

Natitas menghabiskan sebagian besar tahun di dalam ruangan, tetapi didekorasi secara tradisional dan diarak ke kuburan seminggu setelah Hari Semua Orang Kudus (All Saints Day).

Masyarakat juga mempercayai bahwa jiwa-jiwa yang terlupakan adalah jiwa-jiwa yang tidak memiliki bunga. Maka dari itu, keluarga yang masih hidup tidak ingin melupakan keluarga mereka yang telah tiada dengan melakukan perayaan bersama.

Akar Tradisi Tengkorak

Tidak hanya itu saja, ñatitas juga dikenal sebagai perayaan hari jiwa. Orang-orang di negara tersebut akan memoles tengkorak orang yang mereka cintai untuk menandai ritual tahunan.

Tradisi kuno ini mengakar pada praktik adat di mana orang menghiasi dan menghormati tengkorak yang mereka yakini sebagai cara untuk membawa keberuntungan dan perlindungan.

Natitas menghabiskan sebagian besar tahun di dalam ruangan, tetapi didekorasi secara tradisional dan diarak ke kuburan seminggu setelah Hari Semua Orang Kudus (All Saints Day).

Masyarakat juga mempercayai bahwa jiwa-jiwa yang terlupakan adalah jiwa-jiwa yang tidak memiliki bunga. Maka dari itu, keluarga yang masih hidup tidak ingin melupakan keluarga mereka yang telah tiada dengan melakukan perayaan bersama.

Akar Tradisi Tengkorak

Berdasarkan data yang dikumpulkan, tradisi ini diyakini berakar pada kebiasaan Urus Chipaya untuk memotong mayat orang yang dicintai pada peringatan satu tahun kematian mereka.

Gereja Katolik Roma tidak mendukung praktik tersebut, tetapi ketika paroki pemakaman menolak untuk membuka pintunya bagi penganut Hari Tengkorak 12 tahun yang lalu, mereka melemparkan batu ke gereja dan memecahkan semua jendela. 

Kini, paroki terbuka untuk orang percaya untuk upacara pemberkatan. Paroki berasal dari bahasa Yunani parokein artinya musafir, pengembara. 

Paroki pada umumnya mengesankan suatu tipe pembagian administratif. Istilah ini digunakan pada beberapa gereja Kristen, terutama Gereja Katolik Roma, Komuni Anglikan, dan Gereja Ortodoks.

Sementara itu, tradisi ini juga merupakan perpaduan antara kepercayaan Katolik dan pribumi, secara tradisional dipraktikkan oleh kelompok-kelompok pribumi negara itu.

Tradisi dan budaya suku Aymara, Quechua dan kelompok lainnya tetap kuat di Bolivia, di mana penduduk asli merupakan mayoritas di negara yang terletak di jantung Amerika Selatan.

Baca juga berita menarik lainnya :
Tukang cukur cantik dan seksi ini bikin pelanggan tak berkedip 
Dituduh mastub4si dipesawat pramugari ini ungkap kebenarannya 
Mengaku diganggu hantu,presiden brasil pindah dari istana mewahnya 
Heboh,wanita asal amerika ini lelang dirinya dipasar jodoh 
Baru 5 menit bekerja presenter ini dipecat karena terlalu cantik 
cantiknya putri arab kenakan kostum penari bali sehabis spa 
kepergok maling pakaian ditoko,gadis ini dipaksa bug1l oleh warga 
Carrina linn,suster super seksi yang bikin netizen panas dingin 
ritual aneh janda di cina,berbaring didalam tanah seperti mayat 
Unik!warga desa ini selalu tak berbusana saat beraktifitas 
Heboh,polwan tertangkap kamera berhubungan s3ks dimobil patroli 
(Geger) pria berhubungan s3ks dengan sapi sapi dijalan hebohkan warga 
Diejek punya v4gina besar,wanita operasi demi pede bercinta

Related : Tradisi Hari Jiwa di Bolivia, 'Poles' Tengkorak Orang yang Dicintai untuk Keberuntungan

0 Komentar untuk "Tradisi Hari Jiwa di Bolivia, 'Poles' Tengkorak Orang yang Dicintai untuk Keberuntungan"